Selasa, 28 April 2015

Sistem Operasi

Linux File Permission


Kenapa harus ada file permission?
Alasannya karena, linux dirancang untuk lingkungan multi-user(banyak pengguna). Nah, berarti yang mengakses linux di computer Anda bukan hanya satu user. Sehingga diperlukan hak akses untuk menjaga file.

Setiap file atau pun folder di system Linux dimiliki oleh pengguna tertentu. Oleh karena itu, hak akses file didefinisikan secara terpisah user, group, other.

User    : username dari orang yang memiliki file tersebut. Secara default orang yang menciptakan file tersebut adalah pemiliknya.
Group : grup user yang memiliki file tersebut. Semua user yang terlibat dalam grup tersebut akan memiliki hak akses yang sama

Other  : seorang pengguna yang bukan pemilik file tersebut dan tidak termasuk dalam kelompok yang sama.


Di linux memiliki tiga jenis file permission yaitu, read, write, dan execute. ketiga jenis izin tersebut didefinisikan terpisah untuk user, geoup, dan other.
Read     : file dapat dibuka dan dibaca. Jika pada sebuah direktori, read berarti dapat melihat daftar isi direktori.
Write    : dapat memodifikasi file. jika dalam bentuk direktori, berarti dapat menambah, mengahapus, dan mengubah nama file dalam direktori.
Execute: jika dalam bentuk file maka file dapat dijalankan sebagai program. Jika dalam bentuk direktori, dapat membuka file dengan perintah cd, misalnya.

Cara melihat hak akses file yaitu dengan mengetikkan printah ls –l

Keterangan:       
1. Jenis file dan perizinan
      2.   Jumlah link
      3.   Nama user
      4.   Nama group
      5.   Ukuran file/ direktori
      6.   Terakhir memodifikasi file
      7.  Nama file/ direktori

Keterangan karakter pertama menunjukan
d=directory
-=regular file
l=symbolic link
s=Unix domain socket
p=named pipe
c=character device file
b=blocked device file

Sembilan karakter berikutnya menyatakan perizinan. Dari 9 karakter itu dibagi menjadi 3 grup yang masing masing mewakili perizinan untuk user, group, dan other.
r=read permission
w=write permission
x=execute permission
-=no permissioN


Cara Mengatur hak akses file dan direktori
1.  Metode simbolik
Mengatur akses untuk siapa?
u=user
g=group
o=other
a=ugo(user, group, other)

akses apa yang akan diizinkan atau tidak diizinkan?
r=read
w=write
x=execute

operator yang digunakan:
+ untuk menambah izin
-          Untuk menghapus izin
= untuk menghapus izin yang lama dan menggantinya dengan yang baru

Cara menuliskan perintah:
a. chmod a=w namafile  : user, group dan other hanya memiliki hak akses write terhadap namafile (symbol : --w--w--w-)
b.  chmod g+x namafile: hak akses group ditambah dengan hak akses execute 
(keadaan awal: -rwx--r-- , setelah diubah : -rwxr-xr--)
c. chmod uo-x namafile             : mengurangi izin execute untuk group dan user 
(keadaan awal: -rwx-wxr-- , setelah diubah menjadi –rw--w-r--)
d.

e. 



2. Mode Numerik
Dengan menggunakan mode numeric, hak akses diwakili dengan tiga digit nomor octal.
4=read (r)
2=write(w)
1=execute(x)
0=tidak ada izin(-)

Cara penulisan perintah:
Contoh:
a. chmod 754 namafile
Berarti user memiliki hak akses 7=4+2+1 (read, write, execute), group memiliku hak akses 5=4+1(read,execute), other meiliki hak akses 4(read)
Maka hak akses menjadi -rwxr-xr--

b.
c. 




Cara mengubah kepemilikan file &Direktori

Untuk mengubah kepemilikan file / direktori dapat dituliskan dengan perintah
chown namapemilikbaru namafile

Untuk menjaga keamanan, maka dalam penulisan perintah harus dilakukan melalui root dan user pengganti sudah harus ada dalam sistem sehingga penulisannya menjadi
sudo chown namapemilikbaru namafile
contoh:


untuk mengubah kepemilikan direktori yang berisi file atau direktori, maka penulisan perintah chown –R namapemilikbaru namadirektori

dengan adanya –R, pengubahan kepemilikan akan dilakukan secara rekursif terhadap file-file atau direktori-direktori yang ada pada folder tersebut.







Referensi:
Modul Praktikum Sistem Operasi-Tim Asisten Sistem Operasi 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar